PASAMAN BARAT, Marapi Post-Diantaranya Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Pasaman, Nagari Aia Gadang Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, hampir saban waktu mengalami pengikisan tebing sungai sepanjang dekat pemukiman dan kebun rakyat.
Zulkenedi Said didampingi Wini Sayori kabid infrastruktur dan kewilayahan Bappeda Sumbar, Rahmat Yurindra kabid Dinas Sumber Air dan Bina kontruksi pemprov Sumatera Barat, dan Teguh Ariefianto Kabid Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Rombongan perencana pembangunan Sumbar ini juga Survei pengikisan tebing daerah aliran sungai yang berada sekitar Jembatan Batang Samanpenghubung Simpang Empat Ujung gading.
“Setiap hari air mengikis tebing, bahkan ada rumah berjarak sepuluh langkah lagi ke bibir tebing sungai, ini sangat berbahaya bagi penghuni dan warga yang bermukim disekitar” Sebut Sekna Aia Gadang Eka putra, Kepala Jorong Pasir Bintungan, Senin.
” Kita minta segera pembangunan penguatan tebing, sambil menunggu Normalisasi sungai atau pemotongan arus sunagi. sebelum pondasi jembatan di hantam air bah,” ujar Buyung Sos pemuda setempat.
Hampir tiap tahun menjadi langganan banjir bahkan bertaruh nyawa, harta dan barang berharga lainya, tiap tahun memasuki musim hujan masyarakat yang berada di dua kejorongan tersebut merasa waspada dan siap siaga antisipasi air banjir yang sewaktu – waktu mengintai nyawa harta mereka.
Salah seorang warga Jorong Pasia Bintungan Bujur alias Nalih mengatakan, derita masyarakat yang berada di bantaran sungai batang Pasaman selalu waspada jika memasuki musim penghujan, karna setiap musim hujan tiba terutama rentang pada bulan Oktober, November dan Desember setiap tahunnya selalu mengalami kebanjiran, disebabkan meluapnya air sungai batang pasaman dan ini sudah berlangsung selama kurang lebih puluhan tahun lamanya.
Kepala Jorong Pasia Bintungan Muskar mengatakan, dampak dari akibat banjir ini menggenangi pemukiman penduduk sekitar 200 Kepala Keluarga lebih dengan ketinggian air rata – rata satu sampai tiga Meter dan berangsur surut bisa memakan waktu satu hari sampai tiga hari lamanya, masyarakat terdampak terpaksa mengungsi ketempat yang aman.
Tidak itu saja, akibat terjangan arus deras sungai batang Pasaman ratusan lahan pertanian dan perkebunan terancam rusak, puluhan rumah warga terancam ambruk kedalam aliran sungai dan aliran sungai tersebut juga mengancam arus transportasi Jalan dan Jembatan terancam putus jika tidak dilakukan penanganan nya segera dilakukan pemerintah.
“Kami bermohon agar pemerintah dan presiden jokowi mendengar derita kami masyarakat Aia Gadang yang berada di kawasan aliran sungai batang pasaman” pinta Muskar.(Buyuang Roni)