LIMAPULUH KOTA, Marapi Post-Masih di Kabupaten Kimapuluh Kota, Sumatera Barat, yang tinggal digubuk reot lantai tanah, beratap dan dinding plastik. Adalah Nurjani (75), warga Sibuladuang, Nagari Sungai Kamuyang, Kecamatan Luhak.
Keidupannys di bawah garis kemiskinan, tinggal di gubuk reot, atap dan dindingnya dari terpal plastik bekas yang lebih banyak sobek, tanpa dilengkapi WC.
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, Nurjani bekerja sebagai pencari daun pisang kering untuk pembungkus gula aren. Rata-rata dapat memungut daun kerisik 3 kg perhari, dengan penghadilan hanya Rp5 ribu/kg. Sebesar itulah penghargaan pengrajin gula aren yang diberikan kepada Nurjani.
Sudah 7 tahun pekerjan itu digeluti Nurjani, tapi sekarang ia sudah semakin tua, kondisi fisik dan kesehatannya tidak seperti sebelumnya lagi, sudah nenurun, untuk berjalan saja sudah susah, kehidupannya semakin sulit.
Kini Nurjani hanya mengharapkan bantuan dari anak- anaknya yang kehidupannya pun pas pasan.
Kondisi tempat tinggal Nurjani ini mengapung ke permukaan, berawal dari foto kondisi rumah ibu Nurjani di upload Femi trisna di WHATS APP Alumni SMA 1 Luhak angkatan 97.
Beberapa teman alumni juga tersentuh hatinya dan gelar giat Baksos bedah rumah bekerja sama dengan Yayasan Perisai muslim dan juga Relawan Subaladuang Peduli. Ua ikut serta dalam kegiatan ini dengan semangat gotong royong. Warga juga antusias ikut membantu, ujar seorang Alumni SMA Negeri Luhak yang tidak menyebutkan namanya.
Ketua Yayasan Perisai Muslim, Ust Anton Pratama Ketua menjelaskan, kegiatan bedah rumah Nurjani ini adalah untuk membantu beliau yang juga saudara kita, beliau membutuhkan uluran tangan kita semua agar dapat tinggal ditempat yang lebih layak dari yang sebelumnya.
Tujuannys, agar kesehatannya lebih terjaga dan misi kita kedepannya sebagai orang Minangkabau diharapkan lebih peduli kepada sesama terutama dilingkungan sekitar kita, agar tidak ada lagi masyarakat kita terkhusus orang minang yang tinggal ditempat yang kurang layak, ujarnya.
Karena itu Ust.Anton Pratama mengajak rekan-rekannya mengumpulkan bansos. Kegiatan ini adalah yang pertama kali dilakukan yayasan perusahaan muslim di Sumbar.
“Harapan kita kedepannya apa bila ada lagi yang bisa kita bantu dan jika dana kita memadai insha allah akan kita bantu juga, cuma kita selesaikan dulu satu persatu”, ungkapnya.(Yus)