LUBUK BASUNG, Marapi Post-Pekerjaan rehab bendungan Irigasi Batang Dareh di Silayang, Jorong Parit Panjang, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, dibiayai dengan APBN 2021 senilai Rp2,3 miliar, masih belum dapat dilanjutkan. Terhentinya pekerjaan rehab bangunan bendungan, disebabkan masih belum keluarnya izin dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat.
Kepala BKSDA Resor Agam, Ade Putra yang dihubungi Marapi Post.com Jumat (1/10/2021) mengakui, pekerjaan rehab bangunan bendungan Irigasi Batang Dareh di Silayang, masih belum dapat dilanjutkan, sebab izin dari BKSDA Provinsi Sumatera Barat masih belum terbit.
Penerbitan surat izin dari BKSDA Provinsi Sumatera Barat itu kata Ade Putra, tergantung koordinasi antara Dinas Pengelola Sumber Daya Air (PSDA) Sumatera Barat dengan BKSDA Provinsi Sumatera Barat, yang jelas Ade, katanya sudah sama-sama meninjau lokasi dengan PSDA Sumatera Barat pada beberapa waktu lalu, kata Ade.
Yang belum boleh dikerjakan hanya rehab bangunan bendungan, sebab berkaitan dengan kawasan hutan Cagar Alam (CA) Maninjau, tapi pekerjaan lainnya, yang tidak tersenggol CA, tidak ada masalah, pekerjaan tidak terganggu, kata Ade Putra lagi di Lubuk Basung.
PPTK Ibnu Rusdi Syarif yang dihubungi Marapi Post.com di Kantor PSDA Provinsi Sumatera Barat di Padang beberapa waktu lalu, menjelaskan, saat ini sedang dilaksanakan koordinasi antara pimpinan kedua lembaga tersebut, “apa hasilnya, kita masih menunggu”, jelas Ibnu Rusdi Syarif, yang akrab disapa dengan pak Ib itu.
Ketika beberapa awak media menjumpai Ibnu, kepala PSDA Sumatera Barat, tengah dinas luar ke Jakarta bersama dengan kabid-kabid. Tapi menurut penjelasan Ibnu Rusdi Syarif, yang belum dapat dilanjutkan pekerjaanya hanyalah rehab bangunan bendungan, sedang rehab saluran tidak ada gangguan, tetap lanjut, terang Ibnu.
Ketika disampaikan harapan masyarakat, agar seluruh item pekerjaan tidak ada yang dialihkan, dijelaskan Ibnu, bahwa PSDA Sumatera Barat akan berusaha semaksimal mungkin, sebab, terang Ibnu, rehab bangunan bendungan Batang Daereh itu adalah pekerjaan tertunda disebabkan pandemi Covid-19, tahun ini baru tembus kembali, terangnya.(lk)