LUBUK BASUNG, Marapi Post-Komunitas Pensil Ajaib (Pensila) Sabtu (21/8/2021) salurkan donasi untuk membantu meringankan biaya pendidikan bagi siswa kurang mampu, namun memiliki semangat tinggi. Aksi perdana itu, diserahkan donasi kepada Aura Fazila Ramadhani (7) murid kelas 2 SD Negeri 41 Sangkir.
Sabtu pagi, tim Pensila menyambangi kediaman Aura Fazila Ramadhani di kawasan Lubuk Mangindo, Nagari Persiapan Sangkir, Kecamatan Lubuk Basung. Senyum bahagia terpancar dari wajah murid yang bercita-cita jadi Polwan itu. Bulir air mata juga tampak dari wajah Leni Harianti, orang tua Aura.
Ibu single parents itu bercerita, Aura merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Untuk membiaya pendidikan tiga orang anaknya, keseharian Leni dihabiskan berjualan lontong sayur.
Leni menyebut, Aura memiliki semangat belajar yang tinggi. Buktinya, sejak kelas 1 SD, Aura selalu meraih peringkat 3 di kelas.
“Tidak hanya belajar, Aura juga rajin pergi mengaji, bahkan meski hujan ia tetap pergi mengaji ke MDA”, sebut Leni.
Leni mengaku haru atas donasi yang diterima. Ia sangat berharap, donasi yang diberikan Pensila dapat menambah motivasi belajar bagi anak-anaknya.
“Terima kasih atas bantuan yang diberikan, semoga menjadi berkah bagi keluarga kami, Aura bisa lebih semangat lagi belajatlr dan aksi ini bisa terus berlanjut, agar dapat membantu pelajar yang lain”,harapnya.
Sementara itu Ketua Pensila, Depitriadi menyebutkan, lahirnya Pensila beranjak dari kepedulian terhadap keberlangsungan pendidikan anak-anak tak mampu di daerahnya. Donasi yang disalurkan itu merupakan aksi perdana dibawa atas nama Pensila yang baru terbentuk beberapa bulan lalu.
“Dana merupakan donasi yang dikumpulkan dari aksi adopsi pensil dari donatur. Saat ini donatur baru orang-orang terdekat. Karena masih terkendala di sisi legalitas untuk penggalangan donasi untuk masyarakat luas”, katanya.
Dijelaskan, sasaran penerima tidak harus pelajar yang berprestasi, namun yang memiliki semangat belajar yang tinggi, dan kurang mampu.
Ke depan dirinya berharap aksi peduli pendidikan itu akan terus berlanjut. Terus mendapat dukungan dari mereka yang juga merasa terenyuh atas nasib anak-anak yang kerap tersandung biaya.
“Dukungan para donatur dan pihak lainnya sangat diharapkan agar Pensila ini terus eksis merentang uluran kasih untuk Aura Aura di sekitar kita. Selain itu, kami juga butuh dukungan dalam upaya mengurus administrasi legalitas komunitas”, harapnya.
Menurutnya, persoalan biaya kerap menjadi batu sandungan sebagian anak usia sekolah dalam melanjutkan cita-cita pendidikannya. Sehingga, tak heran jika angka putus sekolah banyak disumbang oleh anak-anak bangsa, berasal dari kelompok keluarga yang tidak mampu.
Keadaan itu oleh sebagian anak telah merenggut cahaya masa depan mereka. Terlebih Indonesia adalah negara yang sangat mengedapankan sumber daya yang berpendidikan, berkualitas dan bermartabat dalam dunia kerjanya.
Beranjak dari itu, juga diharapkannya donasi yang disalurkan dapat memantik motivasi penerima. Jangan dilihat dari nilainya, tapi bagaimana bantuan ini akan terus diingat si penerima sebagai motivasi untuk giat belajar.
“Tidak hanya itu, agar hubungan tidak terputus dengan si penerima, selain mendapat donasi sebesar Rp 300 ribu, Pensila juga akan memberi bonus Rp 50 ribu untuk setiap nilai A yang ada di rapor penerima”, tuturnya.(rel)