BUKITTINGGI, Marapi Post-Maling Beraksi di Aur Kuning Bukittinggi, Sumatera Barat. Pedagang diminta extra hati-hati, dan menambah gembok dan kunci pengaman toko agar lebih aman.
Selasa (23/2/2021), sekitar pukul 06.00 WIB, telpon berdering ke nomor hp pemilik toko pakaian “Cifhara serba 35000” milik Uda Kuto dan Uni Rifanzha, “Da … kadai uda kanai kupak maliang, capeklah Uda kamari” kata mas Epi memberitahukan informasi, toko disebelahnya sudah terbuka dengan kondisi pintu dibuka secara paksa.
Sontak pemilik toko terkejut dan langsung menuju ke toko dengan tergesa-gesa. Toko Cifhara serba 35000 berada di tepi sebelah kanan pintu masuk Terminal Aur Kuning.
Mas Epi yang biasa berjualan di sebelahnya, orang pertama yang mengetahui, maling sudah beraksi dan menjarah barang-barang yang ada di toko sebelahnya, yaitu Chifara serba 35000. Mas Epi berjualan sudah sekitar 7 bulan disana.
Maling menjarah isi toko Cifhara serba 35000 diperkirakan sekitar tengah malam antara pukul 01.00 s/d 04.00 dini hari. Kenapa Mas Epi bilang begitu, karen beliau masih kontrol tokonya hingga pukul 23.30 wib malam itu.
Akibat aksi maling tersebut, Uda Kuto dan Uni Rifanzha mengalami kerugian sekitar 8 juta rupiah. Musibah ini sudah dilaporkan Uda Kuto dan Uni Rifanzha ke Polsek terdekat, dan Aparat Kepolisian.
Babe, salah satu agen senior di Terminal Aur Kuning Bukittinggi, sekarang agen bus Jasa Malindo rute Bukittinggi-Solok, lokasinya disebrang toko Cifhara serba 35000 mengatakan, para pedagang kawasan Terminal dan Pertokoan Aur Kuning Bukittinggi harus lebih berhati-hati lagi.
Dan meminta penambahan pengamanan seperti pasang terali, tambah gembok di tokonya masing-masing krn sebentar lagi akan memasuki bulan Suci Ramadhan, dimana aksi kejahatan akan meningkat karena biasanya pemilik toko akan menambah stok barang dagangannya.
Marapi Post juga mencoba konfirmasi kejadian tersebut dengan Satpam Gemsia (Generasi Muda Simpang Aur), yaitu Hendri Syam dan Iqbal, memang mengatakan sudah mengetahui kejadian tersebut, dan ikut prihatin terhadap musibah ini.
Beliau mengatakan toko Cifhara serba 35.000 tidak termasuk dalam daftar toko yang masuk pengawasan dan pengamanan Satpam Gemsia. Memang pertokoan di Terminal Aur kuning dan sekitarnya untuk pengamanan sebagian dipegang oleh Satpam Gemsia dan sebagian lagi dipegang pihak lain.
Dengan kejadian tersebut, Hendri Syam dan Iqbal menyarankan agar pedagang lebih ekstra hati-hati lagi, cek tokonya agar maling tidak mudah masuk, dan kita dari Satpam Gemsia akan berjaga-jaga dan berkeliling lebih ketat lagi.
Saat ini Ketua Satpam Gemsia dipegang oleh Hendri, Koordinator Lapangan Dedi Afrizal, Pembina Ipda Surono dari Polres Bukittinggi.
Dengan adanya kejadian ini, para pedagang di komplek Pertokoan dan Terminal Aur Kuning Bukittinggi seharusnya sudah lebih ekstra hati-hati dalam menjaga dan mengamankan tokonya masing-masing agar maling tidak merajalela. (Adju)