IV KOTO, Marapi Post-Sudah lama tidak ketemu dengan teman disekolah, awal dimulai kembali Proses Belajar dan Mengajar (PBM) tatap muka, bagai terlepas dari kunkungan yang menyusahkan. Siswa kelas 7 SMP Negeri 1 IV Koto, Rafli, mengungkapkan kebahagiaan dan rasa senangnya, kembali dapat bertemu dengan teman-teman mengikuti PBM secara tatap muka setelah libur panjang akibat pandemi Covid-19.
“Sangat senang sekali rasanya, bisa datang kembali ke sekolah untuk mengikuti PBM secara tatap muka, dan kangen dapat kembali dengan bapak dan ibu guru, bertemu dengan kawan-kawan, bermain di sekolah.
Selama ini ia bersama kawan-kawannya hanya mengikuti PBM secara daring, dan belajar sendiri di rumah masing-masing. Belajar dirumah sendiri, jauh lebih sulit untuk menguasai mata pelajaran, sebab, bila ada kesulitan, kemana mau ditanyakan, terang Rafli.
Rafli mengaku, ketika pelaksanaan PBMdaring, banyak kendala yang dihadapi, mulai dari jaringan internet yang tidak stabil, dan ketika ada pelajaran yang kurang dipahami, tidak dapat menanyakan langsung ke gurunya.
Tapi kalau belajar langsung di sekolah, terang Rafli bisa nanya langsung ke guru atau teman-teman. Senangnya kembli PBM tatap muka mengikuti PBM dapat komunikasi dengan guru. Mereka berpendapat bahwa tak ada yang bisa menggantikan proses komunikasi dan belajar antara guru dan murid secara langsung atau tatap muka.
Disampaikan juga Novi Salfera, Kepala SMPN 1 IV Koto, kepada tim monitoring Kabupaten Agam, ketika mengunjungi SMP Negeri 1 IV Koto Rabu (6/1/202) dijelaskan, PBM tatap muka jauh lebih efektif dibanding daring.
Novi Salfera mengaku, ia sangat puas dan bahagia, karena melihat siswa didiknya terlihat senang dapat kembali belajar disekolah mengikuti PBM tatap muka. Untuk mengantisipasi penyebaran dan penularan Covid-19, selain menerapkan protokol kesehatan, sekolah juga membagi jam pembelajaran berdasarkan tingkatan kelas.
“Kita membagi waktu sekolah menjadi dua hari untuk masing-masing tingkat. Senin dan Kamis untuk kelas sembilan, Selasa dan Jumat untuk kelas delapan, Rabu dan Sabtu untuk kelas tujuh. Jadi tidak menerapkan sistem shift”, terang Novi Salfera.(LUKMAN)