MATUR, Marapi Post-Baru saja diterima informasi, Beruang Madu, satwa dilindungi, Minggu siang hingga malam (15/11/2020) dikhabarkan muncul kembali di Jalan Raya kelok 35 Kelok 44 Maninjau, di Kubuak, Jorong Kuok Tigo Koto, Nagari Matua Mudiak, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Petugas BKSDA Resor Agam Ade Putra ketika dihubungi Sanin malam (16/11/2020), membenarkan, satwa dilindungi itu datang lagi, untuk menghambat agar hewan itu tidak berkeliaran dikawasan itu, BKSDA Resor Agam memasang perangkap untuk evakuasi binatang yang dilindungi itu. “BKSDA sudah memasang perangkap”, terang Ade Putra.
Warga Kuok, Novrizal (28), menceritakan bahwa, satwa langka itu sedang berada diatas pohon durian yang tengah berbuah. Novrizal melihat dengan jelas beruang itu tengah berada diatas pohon durian, bergegas turun dari atas pohon durian dan berlari ke arah sawah disekitar lokasi.
Menengok situasi berbahaya itu, Novrizal bergegas pula memberitahukan kepada warga lainnya agar tidak melintas dilokais kemunculan satwa itu. Tidak tunggu waktu, karena binatang itu sangat berbahaya, segera melaporkan kepada Balai Lonservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam di Lubuk Basung.
Dari analisis berdasarkan identifikasi dan keterangan saksi mata, BKSDA ambil keputusan memasang perangkap, guna mengevakuasi satwa yang diduga masih berada disekitar pemukiman warga tersebut.
Wali Nagari Matua Mudiak, Jumat (13/11/2020) juga melaporkan munculnya kembali Beruang Madu di Kampung Ambalau, Jorong Sidang Tangah, yang berada tidak jauh dari Kampung Kuok.
BKSDA menduga berdasarkan jejak, cakaran dan keterangan warga, beruang yang muncul di Jorong Sidang Tangah itu sama dengan Beruang Madu yang muncul di kelok 35 Kelok 44 di Kuok pada hari Minggu, 5 Oktober lalu, video sempat viral dimedia sosial pada saat itu.
BKSDA menghimbau kepada warga agar dapat berhati-hati dan waspada ketika beraktivitas di ladang ataupun disawah. Kata Ade Putra, perangkap dipasang untuk jangka waktu 7 hari ke depan, dengan umpan berupa buah nangka dan durian. Perangkap itu terus dipantau tim BKSDA setiap hari.(LUKMAN)