BAWAN, Marapi Post-Ninik mamak Nagari Sitalang, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mendesak Pemerintah Daerah Kabupaten Agam menjelaskan kepastian tapal batas antara Nagari Sitalang dengan Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, sebab batas nagari yang dipancang dan telah dituangkan kedalam peta tidak sesuai dengan keadaan sesungguhnya.
Antonius, S.H Maruhun Sipado Selasa (13/10/2020) di Sitalang menjelaskan, bahwa ninik mamak mendesak Pemerinta Daerah Kabupaten Agam menetukan tapal batas antara Nagari Sitalang dengan Nagari Salareh Aia. Pemda Kabupaten Agam, jelasnya telah menetapkan tapal batas Nagari Sitalang dengan Nagari Salareh Aia secara sepihak, tanpa musyawarah dengan Nagari Sitalang.
“Atas desakan kami, Pemerintahan Nagari Sitalang telah mengirim surat penolakan tapal batas yang ditetapkan Pemerintah Daerah Kabupaten Agam tanpa bermusyawarah dengan kami, penetapan Pemda Agam itu tidak benar, dan kami menolak sepenuhnya penetapan tersebut”, jelas Antonius, S.H Dt. Maruhun Sipado yang mantan Panitera di Pengadilan Negeri Lubuk Basung
Pemerintah Nagari Sitalang sadah mengirim surat penolakan atas penetapan tapal batas tersebut dengan Surat Nomor: 140/503.STL-2020, perihal Surat Pernyataan Penolakan. Surat ini ditandatangani Pj. Wali Nagari Sitalang Armen. A, Bamus Nagari Sitalang N. Dt. Muncak, Ninik mamak Nagari Sitalang; RE. Dt. Sinaro, A. Maruhun Sipado, Sy. Dt. Mangkudun, dan E Dt. Maruhun.
Surat tanpa tanggal ditujukan kepada DPMPN Kabupaten Agam Cq. Tim Penetapan dan Penegasan Batas Desa/Nagari (PPB) Kabupaten Agam itu juga ditembuskan ke Mendagri RI di Jakarta, Kementerian PDT Negara Republik Indonesia di Jakarta.
Juga ditembuskan kepada Gubernur Sumatera Barat di Padang, Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat di Padang, Kepala Kanwil BPN Sumatera Barat di Padang, Bupati Kabupaten Agam di Lubuk Basung, Kepala BPN Agam di Lubuk Basung, dan Camat Ampek Nagari.
“Hasil musyawarah besar masyarakat Nagari Sitalang menyatakan menolak sepenuhnya penetapan tapal batas yang diajukan Nagari Salareh Aia Nomor 188/BA/-2020, tertanggal 22 Januari 2020”, terang Antonis Maruhun Sipado.
Pabrik pengolah buah sawit, Kampung Muaro Kandang, areal PT. SAS diklaem Antonis, S.H Maruhun Sipado termasuk wilayah Nagari Sitalang. Perjuangan itu sudah berlarut-larut, tapi tidak pernah tuntas, saat ini muncul kembali, katanya.(LUKMAN)