MENTAWAI, Marapipost-Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet, Jumat malam (14/8/2020) ramah tamah dengan Ketua Yayasan BUMN Harjawan Balaningrath bersama rombongan yang datang dari Jakarta.
Ramah tamah itu digelar bupati di Aula Sekretariat Kantor Bupati Mentawai. Pada malam itu bupati menceritakan awal mula terbentuknya Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai yang berpenduduk saat ini 93 ribu jiwa lebih.
Kronologis terbentuknya Kabupaten Kepulauan Mentawai, kata Bupati Yudas Sabaggalet, diawali dengan pembentukan daerah Adminstratif Kepulauan Mentawai, memisahkan diri dari kabupaten induk Kabupaten Padang Pariaman.
Pertama berdirinya Kabupaten Kepulauan Mentawai hanya terdiri dari 4 kecamatan, tapi saat ini Kabupaten Kepulauan Mentawai sudah dimekarkan, dan berkembang sudah jadi 10 kecamatan. 10 kecamtan itu, kata bupati, yaitu Pagai Selatan, terdiri dari 4 desa, Pagai Utara, terdiri dari 3 desa.
Siberut Barat, terdiri dari 3 desa, Siberut Barat Daya, terdiri dari 3 desa. Siberut Selatan, terdiri dari 5 desa, Siberut Utara, terdiri dar 6 desa, Siberut Tengah, terdiri dari 3 desa. Sikakap terdiri dari 3 desa, Sipora Selatan terdiri dari 7 desa, Sipora Utara terdiri dar 6 desa.
Kabupaten Kepulauan Mentawai, merupakan pulau terluar berbatasan langsung dengan negara luar. Karena itu tata letak geografis itulah Kabupaten Kepulauan Mentawai harus menjadi perhatian khusus dari pemerintah pusat, kata Bupati Yudas Sabaggalet.
Ketika Ketua BUMN Arjawan diberi kesempatan memperkenalkan diri, memperkenalkan dirinya dan rombongan. Ia juga menjelaskan soal Organisasi yang dibentuk pada 10 Januari 2019. Yang membentuk itu Menteri BUMN Erik Tohir. Pendirian Yayasan BUMN ini diharapkan dapat membantu saudara-saudara kita di daerah terpencil dan terluar, seperti Mentawai ini, kata Harjawan Balaningrath.
Dihadapan rombongan yang terdiri dari, Dr. Nanang yang bertugas di Wisma Atlit Jakarta, sebagai Doktor Covid-19, Ketua Yayasan BUMN Jakarta untuk Indonesia, ia mengajak, dalam Pandemi Covid-19, katanya, semua harus mematuhi protokoler kesehatan. Dr. Nanang sekaligus juga menyampaikan terima kasih kepada Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet yang telah menerima dengan hangat dan membentangkan Profil Daerah Mentawai.
Pada kunjungan itu, katua Yayasan BUMN untuk Indonesia Arjawan selain memperkenalkan program, juga menyerahkan bantuan dua ribu unit kelambu untuk disumbangkan kepada masyarakat guna melindungi dari gigitan nyamuk.
“Kita menyerahkan kelambu sebagai oleh-oleh dari Jakarta”, tutur Arjawan. Ajarwan juga menyebut, kedepan Yayasan BUMN untuk Indonesia, juga akan memberikan bantuan mesin untuk memproses kelapa, produksi hulu ke hilir. Tentu saja ini, harus ada seorang penjaga dalam pengoperasiannya, Hajarwan Balaningrath.
Mengakhiri pertemuan, rombongan Yayasan BUMN Indonesia malam itu dijamu makan malam bersama Bupati Mentawai dan jajaran, gelar konprensi pers terkait kunjungannya di Mentawai.
Arjawan menjelaskan, kehadirannya di Mentawai, adalah untuk membantu masyarakat melalui kelompok UMKM, memberikan dua unit mesin pemarut kelapa hingga menjadi minyak goreng, dan mesin tersebut adalah untuk memproses minyak kelapa, sehungga kelak penghasilan masyarakat bertambah, ucap Arjawan.(Permai Sapalakkai)