Agam

Jalan Simpang Gudang-Padang Lua Diusul Jadi Jalan Nasional, Bangun Jalan Layang di Kelok 44

×

Jalan Simpang Gudang-Padang Lua Diusul Jadi Jalan Nasional, Bangun Jalan Layang di Kelok 44

Sebarkan artikel ini
Mempertajam dukung sektor wisata, pertanian, dan genjot ekonomi kawasan Agam Barat, sudah sepatutnya ruas jalan Simpang Gudang Manggopoh, Kecamatan Lubuk Basung-Simpang Padang Lua, Kecamatan Banuham, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, ditingkat kewenangannya dialihkan jadi jalan nasional, agar potensi besar terkandung dapat segera dibangkitkan. Ini adalah View keindahan kawasan Danau Maninjau dari kelok 44 Maninjau.(ist)

MANINJAU, Marapi Post-Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat usulkan ruas Jalan Simpang Gudang Manggopoh, Kecamatan Lubuk Basung-Simpang Padang Lua, Kecamatan Banuhampu Kewenangang Provinsi Sumatera Baratdipindahkan kewenangannya jalan nasional, kewenngan Pemerintah Pusat.

Hal itu dijelaskan Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Rinaldi, SP Dt. Rajo Mangkuto kepada wartawan kegiatan reses perorangan di SMA Negeri 1 Tanjung Raya, Kabupaten Agam Sabtu (27/6/20). Pemda Sumbar dan Pemda Agam berharap usulan ini disikapi pusat secepatnya, pengembangan status jaln itu jadi jalan nasional mendukung peningkatan perekonomian masyarakat.

Dikatakan Rinaldi, SP Dt. Rajo Mangkuto, subsatansi utama untuk meningkatkan ekonomi masyarakat itu, adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sepanjang jalan daerah yang dilalui, memiliki potensi besar memicu peningkatan perekonomi masyarakat, bila ruas jalan ini dipanjatkan jadi jalan nasiona.

Danau Maninjau, tidak asing lagi ditingkat nasional, dan macanegar. Danau temasuk 15 danau besar di RI ini, dapat dikembangkan berbagai ragam menghidupkan perekonomian masyarakat. Danau Maninjau diaplikasi sebagai pusat perekonomian masyarakat dengan konsep argo wisata yang dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan daerah, kata Rinaldi.

Program kedepan Kawasan Danau Maninjau dikembangkan menerapkan konsep geopark berpilarkan dengan konsep konservasi, edukasi dan pemanfaatan ekonomi lokal mengembangkan geowisata. Konsep itu membentuk kawasan danau menjadi terjaga sebagai warisan geologi dengan kekayaan budaya, flora dan fauna di sekitarnya, diantaranya bunga raflesia.

Sebelumnya anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, Ismunadi menjelaskan di Hotel Maninjau mejelaskan, langkah yang akan ditempuh, membuka resensi pemikiran pembangunan jalan Kelok 44 Maninjau dengan kontruksi Jalan Layang (Fly Over).

Bangunan Fly Over, bukan bertujuan ingin meninggalkan perkampungan selama ini dilalui kendaraan, tapi bertujaun, agar hubungan lalulintas lancar, semua jenis kendaraan dapat masuk ke Maninjau, dan terus ke Lubuk Basung. Membangun jalan layang, jalan sebelumnya tetap dipelihara, sebagai jalan wisata. Wisatawan dapat melewati jalan tersebut untuk menikmati keindahan alam dikawasan itu tanpa ada gangguan.

Konsep jalan layang, bertujuan, agar kendaraan besar dapat masuk menuju Maninjau, yerus ke Lubuk Basung, atau sebaliknya, kendaraan besar masuk dari Lubuk Basung Ibukota Kabupaten Agam, keluar di Simpang Padang Lua, terang Ismunandi.(MP-001)

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *