SUNGAI TUNU, marapipost.com-Ikatan Keluarga Kenagarian Sungai Tunu (IKKST) Nusantara, Kecamatan Ranah Pesisir, Kabupaten Selatan, Sumatera Barat, semenjak berdirinya, dipandang banyak memberi manfaat mendorong pembangunan Nagari Sungai Tunu. Sungai Tunu itu dalam tatanan adat dan budaya tetap satu, meski sudah dimekarkan jadi 3 nagari, guna memenuhi kebutuhan pelayanan pemerintahan, karena penduduk semakin bertambah dan berkembang.
Dari rantau, Ketua IKKST Nusantara H. Dr. Misri Hasanto, menjelaskan, tujuan dibentuknya organisasi sosial ini, untuk membantu pembangunan Nagari Sungai Tunu dari segala bidang aspek dan pembangunan, baik ekonomi, pendidikan, agama (Islam), dan budaya, baik dalam bentuk material maupun dalam bentuk moral dan lainnya.
Terhimpun dalam IKKST itu seluruh perantau yang ada di nusantara, makanya ikatan ini menghimpun seluruh perantau Sungai Tunu diseluruh nusantara. Perkumpulan ini sudah berdiri semenjak lama, tapi baru benar-benar dapat berkomunikasi dengan lancar, beberapa tahun belakangan, setelah dapat dihimpun dalam grup WhatsApp.
Selain ketua, kepengurusan juga dilengkapi dengan sekrtaris jenderal (Sekjen), dan bendahara. Sekjen dipercayakan kepada Pasto Effendi, bendahara Demi Nurmalina. Diakui Pasto Effendi, masih banyak perantau yang belum terhimpun dalam wadah IKKST ini, lantaran belum dapat kontak, tapi secara bertahap terus dilanjutkan pendataan, terang Pasto Effendi yang akrap disapa Pasto itu, Sabtu (10/4/2021) via WA.
Melengkapi kebutuhan pedoman pelaksanaan ibadah pada Ramadhan 1442 H/2021, IKKST Nusantara, juga mengirimkan dari rantau Imsakiyah keberbagai 12 rumah ibadah, masjid dan surau (Mushalla) yang ada di Nagari Sungai Tunu. Nilai materialnya, terang Pasto Effendi akrap disapa Fen itu, tidak seberapa, tapi setidaknya sudah mengingatkan kepda warga dikampung agar melaksanakan ibadah tepat waktu, termasuk berbuka puasa.
Berbuka puasa jangan terlambat, dan juga jangan terlalu cepat. Terlalu cepat berbukanya batal puasa, terlambat berbuka, sama dengan menyiksa diri, apabila disengaja. Begitu juga bangun shalat subuh jangan terlambat, bangun tidur juga jangan terlambat, sebab mengurangi aktivitas, terang Pasto Effendi. Bila tidak ada aral melintang merencanakan ‘Pulang Basamo’.(lk)