LUBUK BASUNG, Marapi Post-Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II B Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Sabtu (6/2/2021) panen jagung di kebun samping gedung LP di Lansano, Sago, Nagari Manggopoh, Kecamatan Lubuk Basung.
Kebun jagung seluas lebih kurang satu hektar, adalah karya pembinaan warga binaan LP Kelas II B Lubuk Basung. LP Lubuk Basung secara bertahap melakukan pembinaan bagi warga binaan sesuai dengan bakat dan kemuan warga binaan.
Kepala LP Lubuk Basung, Suroto, disela kesibukan panen jagung itu, menjelaskan, jagung yang dipanen ini usaha warga binaan yang menyukai terhadap pekerjaan bertani. Usaha yang diminanti warga binaan ini dinilai Suroto sangat bagus untuk mendukung program ketahanan pangan. Kata Suroto, panen kali ini sudah panen untuk ke-3 kali, “yaaaaah, hasilnya inilah”, jelas Suroto.
Pertumbuhan tanaman jagung cukup bagus, tapi diakui tidak sebagus pertumbuhan tanaman jagung disawah, atau lahan subur lainnya. Lahan kebun jagung di LP, yang dipanen sabtu kemaren ini, kelihatan lahan kurang subur, apalagi hujan jarang turun dalam masa pertumbuhan jagung setelah ditanam. Meski demikian, produksi jagung sebelumnya juga dapat 3 ton, kata Suroto.
Selain kebun jagung, ada juga kolam lele. Bagi warga binaan hobi dengan budi daya lele, mereka juga dibina teknologi beternak lele, juga ada peternakan (ternak sapi, ternak ayam), dan sebagainya. Kolam ada 10 petak, 8 petak lele dan 2 petak nila. Luas lahan 3 ha. Ternak sapi yang dipelihara 2 ekor.
LP di Lansano ini adalah LP tertutup, tidak sama dengan LP di Pasaman Barat. LP di Pasaman Barat adalah LP terbuka, memiliki lahan lebih-kurang 20 hektar, kalau LP Lansano Cuma memiliki lahan 3 hektar, sudah termasuk perkantoran.
Karena itu tidak banyak dapat membina warga binaan diluar perkantoran, yang jelas, saat warga binaan itu dikembalikan kepada masyarakat, setelah habis masa tahanan mereka, ia dapat berusaha menghidupi keluarga dengan keterampilan binaan LP, jelas Suroto.(LUKMAN)