AgamSumatera Barat

Masyarakat Terdampak Bencana Alam Banjir Salareh Aia Barat Butuh Bantuan

×

Masyarakat Terdampak Bencana Alam Banjir Salareh Aia Barat Butuh Bantuan

Sebarkan artikel ini
Menyelamatkan warga di kebun PT. AMP 1 Wali Nagari Salareh Aia Barat Rabuman Dt. Jelo Anso, dan Anggota DPRD Agam Jondra Marjaya turut dayung boat BPD Agam yang mati mesin.

PALEMBAYAN, marapipost.com-Meski sudah memasuki paska bencana, masih perlu ditoleh bagaimana nasib masyarakat yang terkena dampak bencana alam. Wali Nagari Salareh Aia Barat, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Rabuman Dt. Jelo Anso, menuturkan di Posko Bencan Nagari Salareh Aia Barat, Kamis (25/12/2025).

“Rumah, bangunan tidak ada yang rusak, dan masyarakat juga tidak ada yang meninggal dunia, di Nagari Salareh Aia Barat disebabkan bencana alam banjir, banjir bandang dan tanah longsor, tapi yang dialami masyarakat ekonomi macet, dan sangat butuh uluran tangan dari berbagai pihak, disebabkan tidak dapat bergerak”, tutur Wali Nagari Salareh Aia Rabuman Dt. Jelo Anso, di Kantor Wali nagari Salareh Aia Barat, Posko Bencana Alam salareh Aia Barat.

Diakui, masyarakat ada memiliki kebunj sawit, tapi tidak dapat panen, disebabkan, lumpur yang tingginya ada yang mencapai satu meter. Bila lumpur itu diinjak, bisa-bisa terperangkap dalam lumpur hingga pinggang. Lebih 200 KK masyarakat yang butuh bantuan tersebut.

Bahayanya, untuk menarik badan keluar sulit, disebabkan pegangan lumpur yang begitu kuat, papar Wali Nagari Salareh Aia Barat, menjelaskan kehidupan masyarakat pada paska bencana ini sungguh sulit, karena tidak dapat berusaha, tambah lagi hujan masih turun, walau tidak seperti dlama bencana akhir November dan awal Desember 2025.

Bantuan yang diberikan untuk masyarakat Nagari Salareh Aia Barat tidak butuh banyak macam (Jenias), cukup beras, minyak goreng, dan telur ayam ras saja, yang lainnya tidak usah, sebab yang lainnya bagi masyarakat Nagari Salareh Aia Barat adalah kebutuhan sekunder (Kedua), yang kebutuhan primer (Utama) adalah yang tiga macam itu saja, jelas Rabuman Dt. Jelo Anso.

Tidak ada korban bencana banjir dari masyarakat Nagari Salareh Aia Barat, lantaran Nagari Salareh Aia Barat, daerahnya ketinggian, sungai berada jauh dibawah. Sungai itu berasal dari Kampung Tangah, Kayu Pasak dengan arus sangat deras.

Sunagi itu bermuara ke Sungai Anggang, sungai yang melintasi Nagari Salareh Aia Barat. Justeru itu mayat-mayat yang hanyut dari hulu bergelimpangan dai Sungai Anggang, mayat itu berasal dari Kampung Tangah, Kayu Pasak Nagari Salareha Aia Tiumr.

Sore Kamis 27 November 2025, sekitar pukul 17.00 WIB, diterima informasi, galodo menghantam Salareh Aia Timur, sementara Wali Nagari Salareh Aia Rabuman Dt. Jelo Anso dan anggota DPRD Agam Jondra Marjaya, tengah menyelamatkan warga dengan boat BPBD Agam. Boat itu mati mesin pula, untuk menyelamatkan warga terperangkap di Kebun PT. AMP 1 digenangi banjir itu, boat mati mesin itu didayung, Rabuman Dt. Jelo Anso dan Jondra Marjaya turut mendayung.

Ketika mendayung boat BPBD, sekitar pukul 17.00 Kamis 27 November 2025 itu, datang informasi galodo mulai menimpa perkampungan Salareh Aia Timur, dan butuh pertolongan, Wali Nagari Salareh Aia Barat Rabuman Dt. Jelo Anso dan anggota DPRD Agam Jondra Marjaya, meninggalkan boat, dan menyerahkan kepada yang lain untuk melanjutkan warga ketempat yang aman.

Bergegas agar cepat sampai dilkoasi, tapi sesampai di Lembah Kinari Ngungun, perjalanan tidak dapat dilanjutkan, karena Lembah Kinari Sudah dihantam galodo dengan kekuatan arus sungai berlumpur pekat itu tidak dapat dilalui lagi, terhentilah perjalanan sampai distu, sementara pekikan warga sayup-sayup didengar. “Tidak kuat membayangkan peristiwa mengerikan itu”, tutur Rabuman Dt. Jelo Anso.[lk]  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *