AGAM, marapipost.com-Menapak bencana alam Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, bersama Wartawan Senior Harian Singgalang Padang, Drs. H. M. Khudri M. Pd, Minggu (21/12/2025) kami menapak, dan melakukan perjalanan ke daerah bencana Palembayan.
Perjalanan itu, diawali perjumpaan dengan Bupati Agam, Ir. H. Benni Warlis, MM Dt. Tan Batuah dirumah dians bupati Jl. Sukarno Hatta Lubuk Basung. Perjumpaan ini, dimaksudkan sebagai reperensi dalam perjalanan penapakan bencana alam banjir, banjir bandang di Palembayan.

Bupati Benni Warlis memaparkan, begitu beratnya penderitaan rakyatnya ditimpa bencana alamhidrometeorologi. Adalah alam yang berhubungan dengan peristiwa cuaca dan iklim ektrem, banjir, tanah longsor, kekeringan putting beliaung, gelombang pasang. Para ahli menyebut, adalah hujan ekstrem yang dipicu oleh oleh parameter atmosfer, seperti curah huja, angin, kelembapan, dan temperature.
Yang diderita masyarakat Kabupaten Agam, terbesar di Palembayan, Malalak, dan Tanjung Raya, sungguh-sungguh membawa derita bagi rakyat. Nayawa melayang, rumah dan bangunan dan harta benca lainnya hancur, yang selama hanyalah rumah ibadah masjid. “Itulah kekuasaan Allah”, tutur Bupti Agam Benni Warlis.

Porakporanda, tidak kuat PAD Kabupaten Agam untuk membangun kembali daerah yang telah luluh lantak itu. Untuk mengembalikan daerah itu jadi kawasan produktif, membutuhkan biaya yang bukan sedikit, daerah (Kabupaten Agam) tidak kuat, hanya mampu bergantung dengan kekuatan puast. Ternasuk membangun kembali infrastruktur.
Usai bincang-bincang dengan Bupati Agam Benni Warlis, didampingi dua rekan dari Kominfo Kabupaten Agam Laila, dan Danil, berangkat menuju lokasi bencana. Berangkat sekalian membawa beberapa sembako untuk disalurkan kepada keluarga terdampak bencana.

Menempuh perjalanan, tidak sampai satu jama, sampailah diposko Kantor Wali Nagari Salareh Aia Utara. Selama dalam perjalanan, pikiran tidak enak, dagdidug darah didada membayangkan seperti apa derita yang dialami masyarakat diperkampungan itu. Soalnya, baru kali itu datang kedaerah tersebut, sebab kurang keberanian, lantaran trauma juga mendengar pekikan, tangisan yang direkam dengan video yang beredar dimedsos.
Tapi, tangis itu seakarang tidak ada lagi, air mata keluarga yang ditimpa musibah sudah kering, tidak ada lagi yang akan dikeluarkan, tinggal lagi kasedihan. Kedangan Pengurus PWI Sumatera Barat, Drs. H. M. Khudri, M. Pd, mengajak untuk menapak lokasi bencana di Palembayan, muncul keberanian. Sebenarnya bukan tidak berani, hanya karena terlalu sedih menyaksikan masyarakat ditimpa bencana itu.

Dipposko Kantor Wali Nagari Salareh Aia Utara, berjumpa dengan Wali Nagari Salareh Aia Utara, Zulkifli dan anggota DPRD Kabupaten Agam Jondra Marjaya, politisi Partai Demokrat, bercerita awal mula, hujaan lebat turun Kamis 27 November 2025, malam.
Begitu lebatnya hujan, tidak berani keluar rumah. Ia berpikir apa yang akan terjadi dengan itensitas hujan luar biasa itu. Jumat 28 Desember 2025 sudah mulai eavakuasi mayat. Sungguh luar biasa peristiwa ini, jelas Jondra Marjaya dan Wali Nagari Zulkifli.
Pagi Jumat 28 November 2025, turun kelapangan, sungai kelihatan sudah meluap, mayat bergelipangan. Tapi setelah dilihat, tidak ada satupun dari mayat yang dilihat itu, warga dari Nagari Salareh Utara. Bearti mayat tersebut berasal dari hulu, Salareh Aia, Kayu Pasak, dan Kampung Tangah.
Parahnya waktu itu, mau mendirikan tenda, uang tidak ada, disepakati untuk berturun (Iyurana) dapat uang Rp1,5 juta, didirikan lah tenda, dibangun dapur umum. Ada yang kehilangan ayah, kehilangan ibu, kehilangan kakak, kehilangan segala-galanya.
Usai menapak diposko Kantor Wali Salareh Aia Utara, perjalanan dlanjutkan ke Kayu Pasak, dan Kampung Tanagh. Sepanjang perjalanan, dapat dipantau, warga yang menempati bangunan seadanya yang masih tersisa dalam kelesuan, kelelahan, hilang semangat, senebtara, tem, terdiri dari TNI, Polri, BPBD dan relawan lainnya sibuk melakukan pekerjaan.
Orang-rang sibuk pembersihan pada berbagai titik, termasuk juga pembersihan bangunan dan rumah warga. Pada beberapa keluarga, kami salurkan bantuan yang dititp Posko Utama di Balairung Rumah Dinas Bupati Agam di Lubuk Basung.[LUKMAN]











