LUBUK BASUNG, marapipost.com-Betapapun kuatnnya pekikan rakyat, pola dan gaya pemerintahan tidak akan berobah, sekakalipun maut ujungnya. Coba lihat, pemeliharaan jalan utama Kota Lubuk Basung, Ibukota Kabupaten Agam, Sumatera Barat, diamati Senin (17/11/2025) sesudah digali, dibiarkan tidak ditutup kembali. Berhari-hari dibiarkan begitu saja tidak ditutup. Apakah hal ini sengaja diciptakan atau bagaiman, agar jatuh korban, terutama pengendara kendaraan roda dua!.
Kita memang tidak paham apa yang diamaui pemerintah. Lobang jalan digali, dibiarkan berhari-hari menganga, dibiarkan begitu saja, tidak segera dibenahi kembali, maksudnya apa?, ingin rakyat korban?. Sebenanrnya pemandangan ini sudah semenjak lama, setelah lobang jalan digali makin berlobang, tidak diperbaiki, dibiarkan menganga, berujung jatuh korban kecelakaan lalulintas.
Contoh untuk peken ini, titik jalan yang berlobang di mudik Simpang Tigo Tugu Harimau Lubuk Basung, lobang jalan digali lagi, sudah berhari-hari dibiarkan, tidak diperbaiki, sudah empat hari terngang, belum ditutup pemerintah. Bila ada yang ngomel, Pemda Kabupaten Agam lempar tangan, oh!, ini jalan provinsi, ditanya ke provinsi (Sumbar) banyak alasannya, yang inilah, yang itulah, pada pokoknya, tidak mau kalah.
Tepatnya jalan dilubangi ini titik letaknya di mudik Toko Serba Tiga Puluh Ribu, mudik Simpang Tugu Harimau, Jl. Gajah Mada. Menurut warga yang tinggal didepan titik jalan yang rusak itu, sudah empat hari semenjak digali, belum juga diperbaiki. Kata warga tersebut, sudah banyak jatuh korban. Yah!, siapa lagi kalau tidak pengendara kendaraan roda dua.
Titik seperti ini tidak hanya dimudik Simpang Tigo Hartimau, tapi ada beberapa titik hingga ke Simpang Gudang Manggopoh. Yang rusak itu, dari dahulu itu ke itu juga. Diakui ada diperbaiki dengan kontruksi tambal sulam, tapi tambal sulam itu tidak lama bertahan, berlobang kembali.
Sepertinya pemerintah cari keuntungan besar disitu, kalau cepat rusak, kan jalan diperbaiki, keluar lagi duit rakyat. Kenapa ada prasangka, atau dugaan seperti itu?, karena yang rusak itu, itu keitu juga.
Oooooo!, pelebaran jalan, entah sudah berpuluh tahun cerita itu ke itu juga, hasilnya sama sama dilihat. Kalau tidak akan diperbaiki utuh, sebaiknya tidak usah diperbaiki, agar kendaraan yang melintasi pelan pelan, seperti tahun tujuh puluhan dulu kembali. Kenapa?, agar tidak menimbulkan kecelakaan bagi pengendara kendaraan, terutama pengendara kendaraan roda dua.
Untuk saat ini, pengendara kendaraan, terutama pengendara kendaraan roda dua, agar hati hati, lebih lebih mengendara dimalam hari, karena cuaca lagi hujan banyak turun, lobang jalan tidak kelihatan, sepentas kelihatan jalan mulus, bagus, padahal jalan tersebut berlobang, dilobangi, ada yang dalam.[lukman]











