LUBUK BASUNG, marapipost.com-Pemerintah pusat bangun 80 unit rumah di Talago, Surabayo, Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Sungguh beruntung bagi kelurga yang mendapat rumah siap huni ini, sebab, lokasinya, sungguh ditempat strategis, dipusat Kota Lubuk Basung, berdampingan dengan Perumnas Talago Permai, dan perumahan lainnya.
Rumah ini siap huni, relokasi keluarga korban bencana Banjir Lahar Erupsi Gunung Marapi Kecamatan Candung dan Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam. Sungguh strategis tataletak rumah ini, dengan gaya dan tataletak arsitekturnya berbentuk gaya kota besar.
Pembangunan rumah rumah tersebut dikerjakan pihak BUMN dari pusat. Penanggung jawab lapangan Ade, Selasa (29/10/2024) menjelaskan, rumah siap huni ini harus selesai dibangun dan dihuni selambatnya pertengahan Dresember 2024, berikutnya akan diaudit dan diperiksa BPK dari pusat. Karena itu, pekerjaan harus diburukan, kata Ade yang mengaku putra Gulai Bancah Bukittinggi itu.
Semua bahan dan kuntruksi dirakit didatangkan dari Jakarta. Rumah ini dibangun atas perintah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ketika mengunjungi bencana banjir lahar dingi di Bukit Batabuah, Kecamatan Candung ketika itu.
Begitu perintah presiden itu keluar, Dirjen Perkim segera menyiapkan perangkat yang dibutuhkan untuk membangun rumah siap huni relokasi korban bencana Banjir lahar dingin Gunung Marapi tersebut. Kebetul Ade yang ditugaskan mendampingi pembangunan rumah tersebut.
Pusat hanya menyediakan material pembangunan, sedang lokasi pemerintah daerah yang menyediakan, kebetulan disini, lokasinya ramai, bagus, kata Ade. Ketika ditanya berapa dana yang dihabiskan, kata Ade, untuk saat ini belum dapat dihitung, jumlah dana yang dihabiskan, akan dapat diketahui setelah BPK turun lapangan, menghitung, bajet dana yang dihabiskan.
Yang jelas jumlah rumah yang dibangun 80 unit, siap ditempati keluarga korban banjir lahar dingin Gunung Marapi. Ketika ditanya suka duka pelaksanaan pembangunan rumah relokasi ini, diakui Ade tidak mulus, ada yang datang menghalangi pekerjaan, dengan alas an, lahan itu milik dia, diserahkan kepada Pemda menyelesaikannya, sebab, penyediaan lahan pembangunan rumah ini adalah pemda.
Ia bersama rekan rekannya datang kesini karena ditugaskan, tidak cari keuntungan, karena tidak memborong, sebab, bukan kontraktor. Ia bersama rekan rekannya bertugas kesini, karena ditugaskan sebagai pegawai BUMN, jelas Ade.[lk]