AGAM, marspipost.com-Polres Agam terus berupaya mewujudkan pelayanan publik yang bersih dan betul-betul melayani masyarakat. Sebagai institusi yang mengayomi, Polri selalu membuka ruang bagi publik untuk memberi saran dan masukan demi pelayanan yang prima.
Demikian diungkapkan Kapolres Agam melalui Kabagren Polres Agam Kompol Amprisman, S.H, di hadapan puluhan responden dari berbagai kalangan untuk pengisian kuisioner tingkat kepuasan masyarakat di sektor pelayanan publik, Kamis (30/11/2023).
Kegiatan yang digelar di Aula Wibisono Mapolres Agam itu, masyarakat ikut mengisi jawaban dari pertanyaan-pertanyaan terkait pelayanan publik dalam pengurusan Surat Ijin Mengemudi (SIM), Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT).
Menurut Kabagren, pengisian kuesioner oleh responden ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang telah berjalan guna mengevaluasi dan meningkatkan mutu pelayanan kedepannya.
Dikatakan demikian, karena dalam pengisian kuisioner tersebut, seluruh responden yang hadir diberikan kebebasan dalam memberikan penilaian dan kritik terhadap pelayanan publik yang telah diberikan Polres Agam.
“Melalui jawaban dan saran responden ini, kita dari Polres Agam bisa berbenah demi mewujudkan pelayanan publik yang bersih dan betul-betul melayani”. ucap Kompol Amprisman selaku Ketua Pelaksana.
Kabagren menambahkan, setelah dilakukan survei, secara garis besar hasilnya terbilang memuaskan. Ini menandai, pelayanan yang diberikan Polres Agam ke masyarakat berjalan baik dan diterima publik.
Di lain pihak, Mira salah seorang warga yang turut hadir sebagai responden pada kesempatan itu sangat mengapresiasi kegiatan yang digelar oleh Polres Agam. Dia mengatakan, ini salah satu tanda bahwa Polri khususnya Polres Agam sudah transparan dan bersedia menerima saran dan masukan masyarakat terkait pelayanan publik.
Turut hadir pada acara tersebut Kabag Ops Kompol Yulandi, S.H., Kasat Intelkam AKP Roni, KA SPKT Ipda Eriantoni, Kanit Turjawali Satlantas Ipda Ediyanto dan 60 responden dari berbagai kalangan masyarakat.[*]