LUBUK BASUNG, marapipost.com-Sudah lama pekerjaan penggantian jembatan plat duiker di Perempatan (Simpang IV) jalan Sport Centre terhenti, karena menunggu pesanan alat, justeru itu Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Agam mohon maaf kepada seluruh masyarakat.
Mohon maaf ini, terutama pengguna jalan kawasan Sport Centre, Kota Lubuk Basung, ibukota Kabupaten Agam, Sumatera Barat atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan pembangunan Jembatan Plat Duiker di perempatan tugu yang berada tidak jauh dari Pengadilan Agama Lubuk Basung.
Kelanjutan pembangunan jembatan tersebut sedikit terganggu, karena ada alat yang dipesan untuk kelanjutan pembangunan jembatan tersebut masih belum datang, karena itu kelanjutan pekerjaan pembangunan tersebut terganngu.
Terhentinya pekerjaan bukannya Pemda Agam tidak punya uang, uang di Pemda Kabupaten Agam cukup banyak, karena terlalu banyaknya uang di Pemda Agam, tidak semua anggarana dapat diserap untuk membangun Kabupaten Agam, setiap tahun anggaran dana tetap berlebih alias tidak habis, banyak bersisa.
Permohonan permintaan maaf itu disampaikan Pemda Agam itu melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Agam, atas terganggunya arus lalulintas dijalan Simpang Surau Kariang pulang pergi menuju Kampung Pinang dan sekitarnya atau dari Jalan Dipenegoro Simpang Masjid Nurul Falah Monggong menuju Pulai Mato Aia dan sekitarnya.
Kepala Dinas PUTR Kabupaten Agam, melalui Kabid Bina Marga Gani Basya yang dihubungi Selasa (3/10/2023) menjelaskan, terhentinya buat sementara pekerjaan pembangunan jembatan tersebut, karena ada peralatan yang dipesan untuk kelanjutan pembangunan tersebut hingga saat ini belum dating. Untuk kelanjutan pembangunan tersebut, kita menunggu alat itu terlebih dahulu, kata Gani.
Karena itu Gani mengingatkan pengguna jalan yang melintasi simpang empat (Perempatan) Sport Centri ini, terutama pengguna yang dating dari Simpang Surau Kariang belok kiri menuju arah Simpang III Masjid Nurul Falah menuju Jalan Diponegoro agar hati-hati, besi jembatan yang melekat tajam-tajam dan sangat membahayakan. “Mohon kiranya hati-hati”, kata Gani Basya menginatkan.[lk]