PALEMBAYAN, marapipost.com-Sebanyak 98 orang murid Sekolah Dasar Negeri 15 Sungai Taleh nagari Baringin kecamatan Palembayan Agam mendapat pencerahan terkait penanggulangan bencana gempa bumi dan tanah longsor, dari koordinator lapangan Pramuka peduli bencana kwarcab Agam, Selasa (26/9/2023) di Sungai Taleh Palembayan.
Kepala sekolah SDN 15 Sungai Taleh Nagari Baringin kecamatan Palembayan Mahmudi, S.Ag, M.Pd, menyebutkan saat memulai acara perkenalan sekolah pendidikan aman bencana (SPAB) kepada seluruh siswa dan guru, bahwa untuk mengisi pemberian materi dimintakan kepada narasumber Pramuka peduli bencana yang ada di Agam.
Narasumber penanggulangan bencana diberikan oleh koordinator lapangan Pramuka peduli bencana Kak Yunaidi.S sekaligus mempraktekkan teori yang diberikan sebelum terjadi bencana terkait evakuasi mendiri. Kegiatan diisi selama dua hari tanggal 26 dan 27 September melibatkan seluruh murid kelas 4, 5 dan kelas 6 serta seluruh majelis guru dan pegawai sekolah.
Kegiatan penanggulangan bencana secara dini di SDN 15 Sungai Taleh Palembayan memanfaatkan dana tanggap darurat dan pemulihan pasca bencana tahun 2023 bekerjasama dengan Kementerian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi. Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah.
Bila terjadi Gempa bumi berlindung ke bawah meja atau berlari ke luar rumah dan menjauhi tiang listrik, pohon, bangunan, kaca. Untuk mewaspadai gempa susulan dengan mempersiapkan tas yang ada makanan, dan harta berharga/ dokumen penting, obat-obatan, selalu siapkan senter, pluit, memperhatikan tanda-tanda adanya bencana, menjauhkan barang-barang berat, catat dan simpan nomor penting serta menghubungi relawan bencana setelah bencana telah selesai.
Nagari Baringin Palembayan sering terjadi Longsor dan pohon tumbang, makanya sebelum terjadi longsor mempersiapkan obat-obatan, pakaian beberapa saja, makanan dan bila ada himbauan pengungsi segera dilakukan, mewaspadai curah hujan tinggi .Apabila ada suara gemuruh dari dataran yang lebih tinggi, segera lari keluar dari rumah, lari ke lapangan di mana tidak ada tempat tinggi di sekitarnya, ungkap narasumber.
Selesai teori dan pemutaran video singkat gempa, dilanjutkan praktek pemberian bantuan pertolongan pertama. Demikian ditambahkan Mahmudi. Hari kedua akan dilaksanakan latihan simulasi evakuasi mandiri per kelas dipandu narasumber dibantu majelis guru dan dokter kecil sekolah.[Yun.S]