BUKITTINGGI, marapipost.com-Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3APPKB) Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, melaksanakan evaluasi Percepatan Penurunan stunting. Kegiatan itu dilaksanakan Kamis (7/9/2023) di Kantor P3APPKB Kota Bukittinggi.
Kepala Bidang DP3APPKB, Era Fitri kepada awak media mengatakan, berdasarkan data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 202, angka stunting Bukittinggi berasa diangka 19 persen, untuk tahun 2022 berdasarkan SSGI tahun 2022 itu berada diangka 16, 8 persden, berarti turun 2, 2 persen, nomor dua terendah pertama di Sumatera Barat adalah Sawahlunto.
“Terungkap dalam Percepatan Penurunan Stunting, Pemerintah Kota Bukittinggi sudah melakukan berbagai kegiatan dan melibatkan seluruh OPD terkait yang terlibat terhadap Percepatan Penurunan Stunting, melaksanakan aksi secara konvergensi”, ujanya. Tidak hanya dari OPD saja, tetapi dari Dinas Kesehatan, termasuk Dinas Sosial, Perkim, dan juga melibatkan stakeholder lain.
“Karena itu, Dinas KB melakukan kegiatan pendampingan keluarga beresiko stunting datanya dari PK tahun 2021 dan untuk pendampingan sekarang yaitu PK 2022, dengan sasaran keluarga yang mempunya balita, ibu hamil, ibu menyusui, cantin (calon pengantin) itu yang kami dampingi”, tuturnya.
P3APPKB Kota Bukittinggi juga punya taktis inovasi Geming (Genre Pemutus Stunting), ada kegiatan generasi berencana, kegiatannya setiap tahun dengan kegiatan dari perwakilan Pusat Informasi Konseling Remaja.
Yang ikut ajang pemilihan Duta Genre untuk tahun sekarang dan acara tersebut dilaksanakan di akhir Februari atau awal Maret. “Rencananya kita akan membuat forum kerjasama dengan forum disekolah dan melakukan sosialisasi penyuluhan ke remaja yang ada disekolah terkait yang ada stunting ini”, tukuknya.[lk]