LUBUK BASUNG, marapipost.com-Kekecewaan pelanggan terhadap pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Antokan, yang Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat itu, diharapkan tidak dianggap sepele oleh Pemda Kabupaten Agam, sebab tidak sedikit nilai investasi yang dibenamkan di Unit PDAM Batu Kambing, Kecamatan Ampek Nagari teresebut.
Ketua Badan Pengawas Drs. H. Edi Busti, M. Si, yang ditanya marapipost.com mengaku, sudah mengingatkan direktur PDAM agar membenahi semua jaringan PDAM dengan risistensi rendah, kedua, ia sudah intruksikan agar PDAM Tirta Antokan membentuk TRC dalam rangka mengantisisipasi kemacetan air, jelas Drs. Edi Busti, M. Si, yang juga Sekretaris Daerah dan Ketua Koni Kabupaten Agam itu.
Ketua Badan Pengawas Edi Busti hanya mengatakan, bahwa ia telah mengintruksikan, belum menjelaskan, bagaimana tata cara dan langkah yang harus diambil untuk mendukung intruksi yang diterbitkannya itu sebagai Ketua Badan PengawasPDAM Tita Antokan. Dikira, dengan kondisi saat ini, termasuk upaya penjernihan air yang didistribusikan PDAM bila hujan turun.
Keluhan pelanggan ini sudah berlangsung semenjak lama, bukan dari sekarang saja, tapi sudah berbulan-bulan, sudah dilaporkan pelanggan, tapi belum ada realisasi pembenahan, termasuk keluhan pelanggan bila hujan lebat turun, sumber air baku dari Sungai Balai Badak keruh, air yang didistribusikan juga keruh.
Wali Nagari Batu Kambing, Fadrizal yang dihubungi marapipost.com Jumat (21/4/2023), mengaku, tidak mengetahui permasalahan PDAM Tirta Antokan Batu Kambing tersebut. Selama ini belum ada pihak perusahaan BUMD Kabupaten Agam itu yang menyampaikan adanya permasalahan yang patut dibantu Pemerintahan Nagari Batu Kambing untuk penyelesaiannya.
“Belum ada permasalahan yang dihadapi PDAM Tirta Antokan Unit Batu Kambing yang minta bantuan untuk menyelesaikan permasalahan, pak, hingga kini aman-aman saja. Bila ada permasalahan non teknis yang dihadapi perusahaan tersebut, belum ada dapat laporan, atau perintah untuk membantu penyelesaiannya”, jelas Fadrizal.
Yang jelas kerugian bagi masyarakat ats tidak terpeliharanya jaringan pipa distribusi, terutama pipa distri busi menuju ke Bawan, banyak yang bocor menyiram badan jalan, hingga badan jalan becek, lama kelamaan jalan rusak, imbuh Fadrizal.[lk]