MENTAWAI, marapipost.com-Kecamatan Siberut Tengah, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Rabu (22/2/2023) selenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menyepakati usulan prioritas masing-masing desa di lingkunga Kecamatan Siberut Tengah, untuk ditindaklanjuti dan dibahas pada tahapan perencanaan berikutnya.
Dalam sambutan Camat Siberut Tengah Akas, S.Sos menjelaskan pentingnya kegiatan ini dilaksanakan dalam menjawab kebutuhan masyarakat akan pembangunan. Kita bersama-sama memikirkan pembangunan apa yang menjadi kebutuhan, dan sangat prioritas pada tahun 2024 mendatang.
Hal senada juga disampaikan Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Mentawai Yosep S. Dalam sambutanya Yosep S menyebut, apa yang kita usulkan itu adalah apa yang benar-benar dapat menjawab permasalahan sosial ekonomi masyarakat. “Silahkan diusulkan usul, nanti akan kita bahas dan kawal pada tahapan perencanaan dan penganggaran untuk APBD 2024”, jelas Yosep S.
Acara dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Paulinus Sabelp, mengajak masyarakat untuk ambil bagian dalam pembangunan. “Ayo! kita berusaha dulu, dimulai dulu, ada dinas terkait yang bisa membantu jika masyarakat terkendala dalam pengembangan ekonominya”, kata Paulinus Sabelp.
Dalam paparan Kepaala Bappeda Sahad Pardamaian, S.T, menjelaskan, tahun 2024 pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai fokus pada pembangunan sumber daya ekonomi daerah berbasis komoditas daerah.
Artinya tanpa meninggalkan pembangunan layanan dasar penuntasan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bahwa kedepan yang menjadi poin pembangunan adalah komoditas unggulan dimasing-masing kecamatan, apa yang akan dikembangkan.
Pada kesempatan sama juga ada penyampaian materi dari Dinas Kesehatan dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian Penduduk dan KB yang menjelaskan terkait strategi pencegahan dan penanganan stunting dengan target pengentasan 14% di tahun 2024.
Dalam sesi diskusi yang dimoderatori Kepala Bidang Analisa Data Perencanaan Program, Jhon Frenky, S.Pd. M.Ec.Dev menyimpulkan ada dua hal yang perlu menjadi perhatian antara lain bahwa stunting adalah penyakit sehingga bisa dicegah dan ditangani, yang kedua bahwa jika stunting akan mengganggu bonus demografi yang akan dimanfaatkan menuju Indonesia emas 2024 dimana Indonesia menjadi Negara maju.
Dalam sesi diskusi juga disepakati prioritas pembangunan yang fokus pada infrastruktur jalan khususnya jalan trans Mentawai, jembatan penghubung desa, mendorong pembangunan dermaga, pengembangan jalur listrik dan pengembangan ekonomi masyarakat.
Diakhir diskusi kepala Bappeda Sahad Pardamaian, S.T mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam pembangunan, mendukung dan mengawasi. Pembangunan yang kita dapatkan melalui perjuangan berat, diskusi yang alot, ada batasan pada alokasi anggaran sehingga harus kita manfaatkan sebaik mungkin Pungkasnya.[Permai Sapalakkai]