LUBUK BASUNG, marapipost.co-Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Agam, Sumatera Barat, komit dengan pendidikan, sebab pendidikan salah satu pendobrak kemiskinan, tanpa pendidikan sudah dipastikan generasi penerus tidak mampu berpikir lebih luas, bila pendidikan tidak sukses.
Hal itu dijelaskan Bupati Agam, diwakili Sekretaris Daerah Edi Busti pada pembukaan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka bagi kepala dan guru sekolah se Kabupaten Agam, Senin (12/12/2022), didiselenggarakan di Hotel Sakura Syariah.
Pendidikan, jelas Edi Busti, tidak yhanya sebagai upaya pemberian informasi berupa pengetahuan kepada subjek didik, namun juga aktivitas pelatihan yang mengerahkan agar peserta didik mampu berpikir secara menyeluruh. Penerapan pendidikan yang tepat sangat berpengaruh bagi pembentukan manusia yang berkualitas dan unggul.
Ki Hajar Dewantara, sebagai bapak pendidikan Indonesia menekankan, bahwa pendidikan haruslah memberi dorongan keinginan merdeka kepada peserta didik, sehingga membentuk generasi yang bebbas, mandiri, dan bekerja keras, sehingga dapat memunculkan suatu pembiasaan baru yang bermanfaat di lingkungan masyarakat.
Dalam pandangannya bapak pendidikan ini menekankan, pendidikan adalah proses untuk menumbuhkan karakter budi pekerti, intelektual, dan kemampuan fisiologi. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim, menyebut beberapa poin penting terhadap pelaksanaan pendidikan yang harus dapat diwujudkan.
Pertama, guru diimbau untuk memotivasi peserta dididk dalam berdiskusi, tidal hanya sekedar mendengarkan. Kedua, guru juga diharapkan mampu memberikan kepada murid untuk saling berbagi informasi atas materi yang telah dipelajari dari berbagai sumber bahan ajar. Ketiga, guru juga diharapkan dapat menyuarakan gagasan kegiatan bakti sosial yang menyertakan seluruh kels.
Keempat, guru mampu mendeteksi suatu bakat peserta didik yang belum terlihat. Kelima, guru juga diharapkan untuk dapat saling membantu apabila mengalami kesulitan. Dari apa yang telah disampaikan tersebut, kemudian lahirlah sebuah konsep pendidikan yang dikenal ‘Merdeka Belajar’. Menurut Nadiem, merdeka belajar adalah kemerdekaan untuk berpikir, yang esensinya terjadi pada guru, kemudian ditularkan kepada murid mereka.
Dalam mengaplikasikan program merdeka belajar di sekolah, guru dituntut harus mampu menjadi teman yang menyenangkan bagi peserta didik. Dengan cara tersebut,guru diharapkan dapat menemukan potensi-potensi yang dimiliki oleh peserta didiknya, termasuk kemampuan bernalar.
Dijelaskan Sekda Agam Edi Busti, sejak dikeluarkannya Surat Edaran Menteri Pendidikan Nomor 1 Tahun 2020, mengenai kebijakan merdeka belajar, merupakan tanda awal pelaksanaan kurikulum merdeka belajar. Pelaksanaan perubahan kurikulum ini memerlukan usaha lebih, terutama dalam memunculkan dan menumbuhkan kesadaran pada guru untuk mengaplikasikan kurikulum merdeka belajar.
Kepala sekolah memegang peranan penting dalam mengarahkan, memberikan pengaruh, menuntun, memotivasi dan mendorong semua warga sekolah agar terlaksananya kurikulum merdeka ini.
Tugas utama kepala sekolah adalah mengelola, mengembangkan kewirausahaan, pengawasan dan supervis pendidik serta tenaga pendidikan, karena Bupati Agam melalui Sekretaris Daerah menegaskan agar kepala sekolah mempelajari, memahami setiap tugasnya dengan tujuan untuk mendukung proses implementasi kurikulum medeka belajar agar terlaksana dengan baik dan sempurna, jelas Sekda Kabupaten Agam, Edi Busti.
Sekda juga berharapkan, para pendidik, agak satu atau dua jam, sempatkanlah membaca, baik membaca media cetak maupun media elektronik, sebab, lalintas informasi berada pada media tersebut, jelas Edi Busti.
Diawal pembukaan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Isra menjelaskan, bahwa acara yang berlangsung selama dua hari ini diikuti 75 kepala dan guru sekolah, dengan pengharapan, semua peserta tekun mengikuti workshop ini.[lk]