MATUR, Marapi Post-Irigasi Banda Pematang Labuah Runtuah Sariak, Nagari Matua Hilia, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, butuh perhatian, sawah tidak lagi mendapat, disebabkan rusaknya polongan saluran air. Polongan itu sudah beberapa kali diperbaiki dengan swadaya, memanfaatkan bahan lokal bambu. Kata Yunaidi, lokasi objek itu di kelok panurunan ke Matua Katiak.
Ketua Kelompok Tani Gantiang Sepakat, Matur Katik, N. Sidi Tukang, bersama beberapa anggota berupaya memperbaiki polongan, Minggu (26/7/2020) memanfaatkan bambu sebagai sarana titian air agar air mengalir hingga sampai keareal sawah mereka.
Dikatakan N. Sidi Tukang, bahwa, Kelompòk Tani Tani Gantiang Sapakat, terus berupaya agar air untuk mengairi sawah mereka dapat terus mengalir ke sawah yang terbentang luas dilereng perbukitan. Saat ini, katanya, sedang musim tanam, bila air tidak cukup dengan tanaman akan gagal panen.
Agar saluran irigasi menuju lokasi sawah mereka itu dapat perhatian dari pemerintah, agar usaha tani mereka tidak gagal panen, ekonomi masyarakat meningkat, kalau tidak meningkat, sekurang-kurangnya dapat bertahan, jelas N Sidi Tukang, bersama 11 orang anggotanya.
Dahulunya, terang N.Sidi Tukang, pernah dapat bantuan Pemda Agam, ketika ditimpa bencana, namun kini kembali runtuh dan ambruk, sudah beberapa kali diperbaiki sesui dengan kemampuan swadaya, namun hasilnya belum maksimal.
Sebut N. Sidi Tukang, pekerjaan untuk memperrbaiki itu cukup rumit dan membahayakan, posisi bambu yang ditebang berada dilokasi sulit. Begitu juga untuk menempatkan pada posisinya juga dibutuhkan kerjasama ekstra hati-hati.(MP-001)