LUBUK BASUNG, Marapi Post-Drs. Nasril, kepala sekolah yang kreaktif, baru 15 hari menjalankan tugas ditempat yang di SMA Negeri 2 Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, pindah tugas dari Kepala SMA Negeri 1 Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, sudah banyak bawa perubahan ditempat tugas yang baru di SMA Negeri 2 Lubuk Basung.
Kepala SMA Negeri 2 Lubuk Basung, Drs. Nasril menjelaskan kepada wartawan yang silaturahim ke SMA Negeri 2 Lubuk Basung Rabu (19/1/2022) menjelakan, dari 15 hari ini semenjak mengawali masa tugasnya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Lubuk Basung, menata kembali pisik luar gedung sekolah. Pohon yang tumbuh menjulang tinggi ditebang.
Alasan Nasril menebang, kondisi seperti itu sangat membahayakan, selain pohon itu pada suatu waktu akan tumbang, juga dikhawatirkan akan jadi tempat loncatan pertir, bila cuaca buruk, apa lagi di Lubuk Basung itu, petir bergemuruh lebih rendah, kata orang, terang Nasril.
Diusianya yang sudah banyak lalang buana memimpin sekolah, ia bertekat dengan segala daya dan upaya untuk mengangkat citra SMA Negeri 2 Lubuk Basung sebagai sekolah yang terletak dijantung ibukota Kabupaten Agam di Lubuk Basung.
Yang terpikir oleh Drs. Nasril, apabila ketika tengah berada dalam jam PBM, datang gempa bumi, dan sebagainya, sudah jelas, masing-masing diri pribadi, tanpa terpikir teman lain, berupaya untuk mdenyelamatkan diri, sementara didepan pintu masuk/keluar sekolah ada kolam-kolam yang indah yang dibangun kepala sekolah sebelumnya.
Tatakelola sekolah seperti itu, apabila datang gempa, atau bencana lainnya yang memaksa untuk harus lari keluar sekolah untuk menyelamatkan diri, menurut naluri Nasril akan membahayakan, sebab terhambat kolam-kolam indah didepan pintu.
Tapi Nasril masih memutar naluri berpikir kepemimpinannya, keputusan apa yang harus ambil dan dilaksanakan, sehingga warga sekolah merasa aman dan nyaman, tetapi tidak merusak kolam-kolam mini yang selama ini sudah menghias dan menyumbangkan keindahan bagi sekolah itu selama ini.
“Yang sudah ada jangan dirusak, tetap dipelihara, kecuali bila terpaksa, seperti pohon yang tinggi, itu memang harus ditebang”, tutur Nasril. Berbuat seperti itu tidak mudah, karena itu untuk membuat perubahan itu mesti lah dibicarakan dan dimusyawarahkan dulu, terang Nasril.(lk)